Selasa, 06 Oktober 2015

Supply Chain Design (Part 1)


Definisi Supply Chain
Definisi supply chain adalah dua pihak atau lebih, perusahaan, organisasi, beberapa entitas, dihubungkan oleh sebuah aliran sumber daya. Khususnya, yaitu material, informasi (contohnya pesanan/order), dan uang, untuk memenuhi permintaan pelanggan. Jadi kita dapat berfikir bahwa supply chain berfokus untuk mengelola atau mengontrol aliran tersebut.


Supply chain melibatkan banyak pihak, tidak hanya pelanggan dan supplier, tetapi supplier juga masih memiliki supplier hingga supplier yang menyediakan raw material. Sebagai contoh, gambar ini merupakan hubungan linier supply chain.


Namun hubungan linier tidak umum terjadi, Supply chain lebih sering memiliki jaringan yang kompleks dengan hubungan non-linear.


Contoh Supply Chain
Sebagai contoh adalah perusahaan sepeda, atau dapat disebut sebagai tier 0.



Pada awalnya perusahaan tersebut memiliki 2 supplier, atau dapat disebut sebagai supplier tier 1 dan merupakan supplier primer / utama yaitu dengan memasok hardware dan frame. Namun supplier tersebut masih memiliki supplier lagi, atau dapat disebut sebagai supplier tier 2 antara lain tire supplier, gear supplier, pedal supplier, casting plant, paint supplier. Dan masih berlanjut pada supplier selanjutnya atau supplier tier 3 yaitu rubber mfg, smelter, dsb. dan masih mungkin berlanjut lagi hingga tier 20 bahkan n tier.
Salah satu tantangan pada supply chain management adalah mengontrol dan mengelola supplier tier 1 tersebut. Tetapi jika menuju tier 2 dan bergerak ke belakang, maka dapat terjadi kehilangan kendali.
Diketahui bahwa terdapat 3 supplier tier 2 yang terpisah yaitu casting supplier, gear supplier, dan pedal supplier. Tetapi ketiga supplier tersebut tergantung pada 1 supplier tier 3. Perusahaan mungkin tidak mengetahui secara keseluruhan pada supplier tier 3 tersebut, tetapi jika supplier tersebut berhenti memasok barang, maka akan berdampak besar pada perusahaan. Nah, ini merupakan salah satu tipe dari bentuk supply chain (upstream), tetapi ini baru setengah.
Sekarang kita membahas aliran downstream perusahaan. Perusahaan menjual produk ke wholesalers, dimana wholesalers menjual produk tersebut ke tiap retailer dan dijual ke pelanggan yang berbeda,
Tetapi bisa saja perusahaan memiliki toko sendiri dan bahkan memiliki website supaya konsumen dapat membeli produk tersebut langsung ke perusahaan,
Terdapat berbagai alur distribusi, berbagai cara dalam manufaktur (upstream) dan distribusi (downstream). Tetapi ketika membahas supply chain design, orang-orang lebih banyak berpikir global seperti berikut.


Dimanakah seharusnya penempatan perusahaan / manufaktur? Dimanakah seharusnya penempatan distibusi? Hal tersebut hanya berfokus pada material fisik (physical), karena material fisik tersebut yang dapat menghasilkan investasi yang besar. Seharusnya ketika berpikir mengenai supply chain design, maka harus mendesain ketiga hal tersebut (informasi, material fisik, dan finansial / keuangan).

Definisi Desain / Design
Menurut Ralph dan Wand (2009), mengatakan bahwa desain / design adalah "a specification of an object (or system), manifested by some agent, intended to accomplish goals, in a particular environment, using a set of primary (or fundamental) components, satisfying a set of requirements, subject to some constraints."
"Design of anything is a specification of an object or a system", maka kita berfokus pada sistem.
"Manifested by some agent", kita sebagai agen tersebut, seseorang mendesain hal tersebut, dan desain tidak mungkin terbentuk tanpa seseorangpun.
"Intended to accomplish goals, in a particular environment", maka harus ditentukan goal / tujuan yang akan dicapai, berbeda supply chain maka akan memiliki goal / tujuan yang berbeda, dan akan beroperasi dan di desain untuk beroperasi pada lingkungan tertentu, maka hal yang perlu diketahui adalah situasi pada lingkungan tersebut.
"Using a set of primary (or fundamental) components", langkah mendasar (fundamental) adalah bagaimana melakukan peramalan (forecast), bagaimana mengelola inventory, bagaimana melakukan pengiriman produk, semua itu merupakan building blocks yang digunakan untuk memenuhi desain supply chain.
"Satisfying a set of requirements, subject to some constraints", maka hal terakhir yang harus ditentukan adalah kebutuhan (requirement) dan batasan (constraint), dalam dunia nyata tidak mungkin memiliki budget maupun waktu yang tidak terbatas.

Source :
MITx.CTL.SC2X
Massachusetts Institute of Technology

Tidak ada komentar:

Posting Komentar